Aku sampai di sekolah seperti biasa, sekitar pukul setengah tujuh. Tidak terlalu pagi, dan tidak terlalu siang. Fiuuh.. agak lega siih.. Pelajaran hari ini yaitu biologi, olahraga, TIK, dan Bahasa Indonesia. Pelajaran dimulai sekitar pukul 06.45 dan berakhir pada pukul 13.25.
Pelajaran biologi adalah salah satu dari pelajaran favoritku sejak dulu. Aku selalu bersemangat jika ada sesuatu yang berhubungan dengan biologi. Mungkin hal itu disebabkan karena turunan sifat dari papaku, yang merupakan sarjana science (biologi).
Hari itu, oleh Bu Retta kami dibimbing untuk mencatat hal-hal penting untuk mempermudah cara belajar kami. Karena minggu lalu aku tidak masuk sekolah, aku sedikit ketinggalan dalam hal ini. Tapi untung saja Bu Retta membimbing kami dengan perlahan-lahan, sehingga aku cepat mengerti.
Setelah mengikuti pelajaran biologi selama 2 jam pelajaran (90 menit), aku dan teman-temanku mengikuti pelajaran olahraga. Pelajaran olahraga hari ini dimulai dengan pemanasan. Itu menjadi tanda bahwa hari ini kami akan banyak bergerak. Dan ternyata, apa yang menjadi dugaanku benar. Hari ini materi pelajaran olahraganya adalah gerakan-gerakan dasar dalam sepak bola. O.o.. sepak bola?! Futsal?! Itu sama sekali bukan keahlianku! Tapi, biar sajalah, yang penting happy, wkwkwkwk.
Selesai pelajaran olahraga, dengan pakaian yang masih basah dan peluh membasahi dahi, kami menuju ke ruang TIK, tentu saja untuk mengikuti pelajaran TIK. Sebagai tugas hari ini, kami diminta untuk membuat suatu glosarium yang berisi arti-arti dari kata-kata yang sudah ditentukan oleh Pak Andiek dan Pak Jaya. Aku senang sekali, karena aku sangat senang mengetik. Maksudku, aku sangat senang dengan “sensasi” yang ditimbulkan ketika jari-jariku menyentuh keyboard komputer. Agak sok pekerja kantoran sih..
Hari ini ditutup dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu pelajaran favoritku juga, karena aku menyukai dunia tulis menulis. Pak Tri meminta kami untuk membuat buku harian selama 2 pekan ini. Menurut Pak Tri, hal ini akan menjadi sangat berguna bagi masa depan kami. Kurasa itu karena pelajaran-pelajaran yang aku terima hari ini aku tuliskan dalam buku harian, yang bisa kubaca sewaktu-waktu dan bisa membantuku menghadapi kehidupan ke depannya. Itulah sebabnya pula kata-kata “sok puitis” ini ada di sini.