

Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1976 ketika mengakibatkan wabah demam berdarah hebat di kawasan garis ekuator sebelah barat Sudan, berdekatan dengan negara Zaire yang dulu bergabung dalam kesatuan negara Republik Demokratik Kongo.Virus tersebut menyerang lebih dari lima distrik di kawasan tersebut dan mengakibatkan kematian 90 persen penduduknya. Selama ini virus ebola di Afrika diduga ditularkan oleh kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan sentuhan dari hewan-hewan liar yang rentan terjangkit, seperti simpanse, monyet, gorila, kijang liar Afrika, dan kelelawar buah. Namun, saat ini, tidak hanya wilayah Afrika saja yang terjangkit. Amerika dan Eropa pun kehilangan beberapa warganya karena wabah ebola ini.
Memang penyakit ini belum diketahui keberadaannya di Indonesia, tapi beberapa hal ini tidak salah juga kita lakukan untuk mencegah masuknya penyakit ke tubuh kita, terutama ebola:
Pertama, cuci tangan sesering mungkin. Tindakan pencegahan yang satu ini merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan. Sama halnya terhadap pencegahan yang ditimbulkan dari jenis penyakit menular lainnya. Cucilah tangan menggunakan sabun atau gunakan antiseptik yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol ketika sabun dan air tidak tersedia.
Kedua, hindari daging hewan liar di dan dari negara berkembang. Hindari membeli atau memakan binatang liar, termasuk primata yang dijual di pasar lokal.
Ketiga, hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi. Perlu diperhatikan juga untuk menghindari kontak dengan cairan dan jaringan tubuh seseorang, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air liur. Orang yang terjangkit virus ebola paling cepat menular pada tahap akhir, biasanya ketika korban dalam keadaan parah atau bahkan sudah meninggal.
Keempat, jangan sembarangan menangani mayat korban ebola. Mayat orang yang meninggal karena ebola masih dapat menular. Tim khusus dan terlatih harus mengubur mayat menggunakan peralatan yang tepat.
Kedua, hindari daging hewan liar di dan dari negara berkembang. Hindari membeli atau memakan binatang liar, termasuk primata yang dijual di pasar lokal.
Ketiga, hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi. Perlu diperhatikan juga untuk menghindari kontak dengan cairan dan jaringan tubuh seseorang, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air liur. Orang yang terjangkit virus ebola paling cepat menular pada tahap akhir, biasanya ketika korban dalam keadaan parah atau bahkan sudah meninggal.
Keempat, jangan sembarangan menangani mayat korban ebola. Mayat orang yang meninggal karena ebola masih dapat menular. Tim khusus dan terlatih harus mengubur mayat menggunakan peralatan yang tepat.

0 komentar:
Posting Komentar